" Hauslah akan Ilmu dan Laparlah akan Pengalaman"

Rabu, 20 Juni 2012


BAB 1
PENDAHULUAN

Oceanography is the study of the marine environment, requires special perspective (Peter K.Weyll, 1970). Beberapa ilmuwan memberikan pengertian yang ber­lainan mengenai oseanografi, walaupun seeara universal arti dan maksudnya sama. Oseanografi dalam bahasa Inggris tertulis oceanography. Ocean berati lautan, graphy berarti deskripsi._Jelaslah maknanya, oseanograti berarti ilmu yang mempelajari deskripsi lautan.
Ven Te Chow, memberikan pengertian bahwa oseanografi lebih menekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan deskripsi lautan. Menurut pendapatnya, secara keseluruhan studi tentang laut atau lautan lebih tepat disebut oseanologi, sekaligus bukan hanya mempelajari deskripsinya saja tetapi juga hal-hal yang bersifat teknis dan mekanisme lautan. Ven Te Chow dalam uraiannva tidak menyinggung masalah yang berkaitan dengan geologi dan gomorologi dasar lautan. Lain lagi dengan pendapat Sverdrup maupun King. Secara terperinci mereka berpenda­pat bahwa oseanografi adalah ilmu yang mempelajari sitat fisis, kimia, biologi, laut, gerak lautan serta hal yang berkaitan dengan geologi dan geomorfologi dasar lautan.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut menggambarkan oseanografi  adalah suatu ilmu yang mempelajari  deskripsi laut dari segi fisik, kimia, biologi, geologi dan gemorfologi dasar lautan.
Dari pendapat para ahli tersebut menggambarkan bahwa oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari deskripsi laut dari segi fisik,kimia,biologi,geologi serta efek-efek yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh laut atau lautan.
Oseanografi sebagai ilmu pengetahuan yang relatif baru tidak berdiri sendiri. Secara umum oseanografi dapat dibagi menjadi beberpa cabang, walupun masing-masing tidak berdiri sendiri. Cabang-cabang ilmu tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. Berbagai literatur menyebutkan bahwa oseaongrafi dapat dikategorikan menjadi empat bagian,yaitu:
1.      Geologi Oseanografi
2.      Fisika Oseanografi
3.      Kimia Oseanografi
4.      Biologi Oseanografi          
Mempelajari oseanografi juga mempelajari bagian-bagian Klimatologi, Kosmografi, Geologi, Geomorfologi, Biologi, Kimia dan sebagainya.
Kosmografi
 
Perhatikan denah berikut ini :
 

                                                                       
Geologi dan Morfologi bentang alam
 
 








Tujuan mempelajari oseanografi :
Bagi bangsa Indonesia mempelajari laut adalah hal sangat tepat. Hal tersebut dikarenakan negara Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas laut jauh  lebih luas dari daratannya_. Masih banyak  sumber daya alam laut yang belum tereksploitasi karena keterbatasan ilmu,teknogi dan dana. Sumber daya yang telah  dan belum tereksploitir antara lain :
1.    Sumber-sumber mineral; garam, mangaan, nikel timah, minyak bumi, gas alam,dan karang­-karang laut.
2.    Sumber biologi,ikan ,rumput,dan lain-lain.
3.    Sumber sarana transportasi.                                                                                                         
4.    Sumberdaya untuk membangkitkan listrik
5.    Dan banyak lagi sumber daya lainya.
Adapun tujuan mempelajari laut tersebut antara lain:
1.      Untuk mengetahui sumber-sumber alam khususnya mineral.
2.    Untuk mengetahui lokasi-lokasi paling banyak dan paling baik dari sumber-sumber biologi.
3.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan proses dasar laut dalam hubungannya untuk mempelajari geoteknik dan geotektonik dalam usaha penenga­han korban yanng lebih besar karena beneana alam gempa bumi.
4.      Untuk mengetahui pergerakan air laut untuk keperluan pelayaran baik Baik sipil maupun militer.
5.      Dan tujuan praktis yang lain.

Laut dan lautan
            Di bumi ini ada beberapa lautan, diantaranya ada tiga lautan   utama. Di samping lautan masih banyak laut­-laut yang bertebaran di mana-mana. Dimanakah perbedaan antara laut dan lautan?
Lautan dapat dikatakan sebagai suatu tubuh air yang  mendiami cekungan sangat besar yang berada di beberapa bagian bumi. Beberapa lautan yang ada di bumi ini adalah Lautan Fasiiik, Lautan Atlantik dan Lautan Hindia.
Bagaimana dengan laut? dengan sendirinya kawasan perairan asin selain lautan adalah laut, yaitu tubuh air asin yang mendiami cekungan tertentu. Contohnya adalah L. Mediteran, L. Merah, L. Hitam, L. China Selatan, L. Jawa dan sebagainya.
a.    Lautan Pasifik
Pasifik dapat diartikan sebagai tempat yang tenang,damaidan teduh. Oleh karenanya lautan terse­but dalam bahasa Indonesia dinamakan juga Lautan  Teduh. Lautan Pasifik memiliki beberapa kelebihan antara lain terluas, terdingin dan terdalam. Menurut hossina Lautan Pasifik mempunyai luas 165.246 juta km² volume 707.555 juta km3   dan kedalaman rata-rata sebesar 4.282 meter, dalam sejarahnya, Pasifik dike­temukan pertama kali oleh Vasco Nunes de Bolboa (1513) yang mengadakan penjelajahan lintas darat melalui tanah genting Panama. Oleh karena itu dia menjadi orang Eropa pertama yang meninjau kawasan Pasifik.
b.   Lautan Atlantik
Diantara tiga lautan utama maka Atlantik ialah yang paling dangkal (3.926 meter). Lautan Atlantik disebut juga, pada mulanya lautan yang terbentang di luar peta dunia. Lautan ini dibatasi oleh Lautan Hindia pada 20° BT aan 67° BB. Di samping itu juga dibatasi oleh benua Amerika, Eropa dan Afrika. Orang pertama yang melakukan penyeberangan  pada tahun 1003 dan melakukan pendaratan pertama di Atlantik adalah
c.     Latan Hindia
Batas-batas kontinennya antara lain  Semenanjung Arab, Anak benua Asia(India), kepulauan Indonesia dan Australia serta Afrika. Luas Lautan Hindia 73.443juta km2 dengan kedalaman rata-rata        3.963meter. Di bagian    selatan dibatasi oleh Antartika. Dalam          sejarahnya     Lautan Hindia telah dipergunakan untuk pelayaran terutama di bagian tepi benua. Di samping ketiga lautan utama tersebut masih ada Antartika dekat kutup selatan Antartika dekat kutub utara. Keduanya boleh disebut lautan tetapi   banyak juga yang menyebut laut saja karena tidak ter1alu luas .


Sejarah Oseanografi
Oseanograti dalam sejarahnya dapat dikatakan sudah berkembang sejak ribuan tahun sebelum masehi, tetapi perkembangan ilmu ini cukup pesat sejak awal abad XX bersamaan dengan meletusnya perang dunia.
Cerita mengenai banjir Nabi Nuh, adalah salah satu contoh bahwa manusia sudah mengenal lautan ribuan tahun yang lalu. Catatan-catatan sejarah juga menunjukkan betapa orang sudah tertarik dengan laut. Berikut ini adalah catatan-catatan penting dalam sejarah kelautan berdasar beberapa literatur terutama menurut Leonard Engle dan Sahala Hutabarat.

Sebelum Masehi Peristiwa-peristiwa Kelautan
2000 - 1000                 Bangsa Punisia, pelaut di dunia, mempelajari Laut Tengah, L. Merah L. Arab, India, dan menemukan Kanari dan Skili.

590                              Raja Mesir Neko mengirim orang Puni­sia pada pelayaran besar pertama mengelilingi Afrika.

400                              Tiga benua besar : Eropa, ”Libia” , Asia, dilukiskan berbatasan dengan tiga samudera      besar   Mare Atlanticum, Mare Australe, Mare Erytracum pada sebuah peta buatan Her­odietus.

325                              Pytheas, ahli astronomi dan geografi bangsa Yunani melakukan pelayaran ilmiah pertama penjelajahan laut, Dalam pelayarannya ia menggunakan ukuran astronomi untuk menentukan garis lintang.

100                              Posidonius, seorang filosof aliran Stoa, melakukan pelayaran ilmiah ke Spanyol untuk menentukan apakah matahari berdesis waktu terbenam di Samudera Atlantik. Orang pertama yang menduga laut jeluk di Sardinia seda­lam 1829 meter. Dia juga mengukur pasang surut di Lautan Atlantik.

54 BC-30 AD         Seneca, orang Romawi pertama yang mengemukakan siklus Hidrologi,          yaitu air berasal dari penguapan air laut kemudianmembentuk awan,          lalu   timbul hujan, mengalir di sungai terus masuk ke laut.
Masehi
127 – 141              Ptolomeus, memperkembangkan teori tentang alam semesta dengan bumi sebagai bulatan. Teori tersebut sebagai sumbangan paling tinggi bagi oseanografi sampai abad penjelajahan.

650                              Piets dan Colt mengunjungi Iceland

914                              Masudi, ahli sejarah dan geografi Arab, mencatat asas-asas tentang penguapan, hujan, dan sebab-sebab salinitas laut.

932                              Eric, menyeberangi selat Davis dari Tanah Hijau ke Kanada.

1003                            Viking Leif Ericson menyeberangi Atlantik dan mendarat di Amerika Utara.

1100-1300                   Sambil berlayar mengikuti bintang dan migrasi burung, bangsa Polinesia mengarungi Pasifik dan bermukim di kepulauan Hawaii, Solomon dan Selandia Baru.

1292                            Setelah tujuh belas tahun di  negeri China,  Marcopolo pulang ke Eropa dengan armada 1 kapal, melalui Sumatera Srilangka, dan Venesia.

1416                            Pangeran Henry dari Portugal mendirikan Sekolah Pelayaran di Sagres dan membuka abad agung penjelajahan laut.

1420                            Prince Henry menginstruksikan agar orang Portugis di beri pelajaran navigasi.

1488                            Bartolomeus Diaz berlayar mengintari ujung selatan Afrika, orang pertama yang memasuki lautan Hindia.

1496                            Vasco de Gama mengelilingi Afrika ke India.

1492                            Colombus berangkat mencari India melalui Laut Barat dan mendarat di beberapa tempat di Amerika yang disangkanya tepi Asia Timur.

1499-1501                   Amerigo Vespucci melakukan penjelajahan 10.000 km sepanjang pantai Amerika Selatan. 

1513                            Vasco Nunes de Balboa, mencari Asia berlayar mengelilingi Amerika Selatan. Ia dan sebagian anak buahnya mati terbunuh, tetapi Juan de Cano mengarungi lautan Hindia dan melengkapi pelayaran mengelilingi bumi yang pertama.

1521                            F. Mejethause mencapai Filipina

1532                            Sabartian del Cano mencapai Spanyol mengelilingi dunia.

1576                            Martin Frobisher mencoba menemukan lintasan barat laut ke timur melalui Afrika.

1585                            Gerardus Mecartor merencanakan peta-peta dengan metode proyeksi dan mulai menghimpun sebuah atlas dunia berisi peta-peta dunia.

1594                            Pelaut Belanda Willems Barens tiga kali mencoba menemukan lintasan timur laut ke India tanpa hasil, tetapi menemukan kepulauan Spitabergen.

1609                            Henry Hudson melanjutkan perjalanan mencari lintasan utara dan berlayar mudik di Sungai Hudson kemudian masuk Teluk Hudson.

1616                            William Baffin berlayar melalui Teluk Baffin, ia yakin tidak ada lintasan Barat Laut yang bebas es.

1642                            Abel Tasman, orang Belanda mengelilingi Australia membuktikan kawasan itu bukan bagian benua selatan. Ia juga menemukan Tasmania dan Selandia Baru.

1687                            Issac Newton membuktikan adanya gerak pasang surut Samodra dengan bulan.
1737                            Kehancuran yang paling menakutkan akibat glombang seismik terjadi di Teluk Benggala.

1768-1776                   Nahkoda James Cook melakukan eksperimen ilmu pengetahuan modern dalam rangka penjelajahan samodra. Ia menetapkan batas-batas dunia seluruh samodera terbesar di dunia dan orang pertama yang menyebrangi Lingkaran Antartika dan orang pertama yang mengukur suhu di bawah permukaan samodera, sekaligus mengukur angin dan arus, meletakkan pulau-pulau di pasifik selatan.  

1769                            Benjamin Franklin, wakil direktur umum pos jajahan Inggris, menggunakan pengukuran suhu serta pengamatan warna air untuk melacak arus teluk dan yang pertama pembuat peta arus.

1772                            Antoine Lavoiser, ahli kimia Perancis melakukan analisis kuantitatif yang pertama tentang air laut.

1790-1830                   James Renneli, ahli geografi Inggris merintis studi ilmiah tentang angin dan arus, dan studi menyeluruh mengenai arus-arus samodera Atlantik yang pertama.

1795                            Departemen Angkatan laut Inggris memulai suatu peninjauan pantai-pantai di dunia, ini merupakan pendahuluan terhadap pemandu-pemandu Departemen Angkatan Laut Modern.

1802                            Pelapor zaman Modern dalam pelayaran, Nathaniel Bowditch menerbitkan The American Practical Navigator, sementara orang Inggris membuat kronometer pertama untuk pelayaran.

1818                            Sir John Ross membuat “pengeruk laut jeluk” untuk mengangkat endapan lumpur tempat ditemukannya cacing dari kedalaman 1000 depa (-1,829 m).

1837                            Charles Darwin mengungkapkan teorinya tentang terumbu koral.

1841                            Edward Forbes merintis penggunaan kapal keruk untuk studi ilmiah mengenai perairan dangkal.

1845                            Sir John Franklin tersesat sewaktu melintas (mencari lintasan) Barat Laut, akhirnya lintasan tersebut ditemukan juga.

1864                            Svend Foyn orang Norwegia menemukan harpun dan industri paus modern pun mulailah.

1866                            Ernst Haeckel, ahli biologi Jerman membagi organisme laut menjadi dua kelompok yakni nekton (organisme laut bebas) dan bentos (organisme dasar laut). Viktor Hensen ahli biologi Jerman menambahkan kelompok ketiga plankton (bukan perenang bebas).
1872                            Anton Dohrn mendirikan pusat biologi laut pertama di Napoli Italia, untuk studi kehidupan laut, yang mendorong bangsa lain untuk membuka institut Osenografi.

1872 – 1875                Abad Oseanografi modern mulai ketika ekspedisi kapal Chellenger yang dipimpin Sir Charles Wyville Thomson.

1879                            A.E. Nordenskjod Baron Swedia menemukan lintasan laut ke Pasifik ketika ia berlayar dari Norwegia melalui selat Bering ke Jepang.

1883                            Ledakan gempa terbesar pada jaman modern di gunung Krakatau.

1893 – 1898                Fridtjot Nansen, seorang penjelajah bangsa Norwegia sengaja mengandaskan kapalnya dalam tudung es kutub untuk membuktikan adanya Samodera Artika dan tidak adanya daratan.

1903                            Penjelajah Norwegia Roald Amundsen orang pertama menempuh lintasan Barat Laut.

1872 – 1878                Ekspedisi Kapal Gazelle

1886 – 1876                Ekspedisi Kapal Vitiaz

1925 – 1927                Ekspedisi Kapal Mateor

1899 – 1900                Ekspedisi Sibolga di Indonesia

1929 – 1930                Ekspedisi Kapal Snellius di Indonesia, kemudian ekspedisi tersebut diulang lagi ditempat yang sama pada tahun 1984
1951                            Ekspedisi yang dilakukan di Indonesia adalah ekspedisi yang dilakukan oleh Kapal Galathea di perairan Asia Tenggara.

1911                            Roald Amundsen mencapai kutub Selatan

1927                            Sir Hubert Wilkins, mengadakan pendugaan kedalaman yang terdalam di laut Afrika sedalam 5.144 m.

1934                            Otis Barton dan William Beebe mencapai kedalaman 423 m dalam sebuah bola selam.

1945                            Borje Kullenburg, ahli oseanografi, memperkembangkan sebuah torak penghisap teras tanah sampai sedalam 20 m menembus dasar samudera.

1947                            Dr.Maurice Ewing mulai membuat peta sistematis tentang topografi dasar laut Atlantik utara dengan memakai penduga kedalaman laut jeluk yang modern.

1947                            Ekspedisi laut jeluk dari Swedia menjelajahi dasat Samudra Atlantik dan setelah menemukan perbedaan tinggi rendah yang ekstrim, dibantahnya semua teori tentang kedataran dasar Samudra.

1950                            Penyempurnaan tabung zat asam memungkinkan para ahli geologi menjelajahi pinggiran-pinggiran dangkal samudera pada kedalaman kurang dari 60 m.

1950 – 1957                Ekspedisi Denmark dilaut jeluk mengambil contoh lumpur dari kedalaman 10.060 m di parit Philipina, dan terbukti ada organisme dalam parit-parit terdalam.

1950 – 1958                Institut Oseanografi Scripps melakukan pendugaan kedalaman laut sebanyak 300.000 kali dalam suatu program pemetaan dasar pasifik.

1952                            Penyelidikan besar-besaran yang pertama terhadap terumbu koral dijalankan oleh tugas I A.S. dalam rangka persiapan menguji bom.

1956                            adanya pegunungan bawah laut yang terpanjang didunia. Pematang tengah samudera sepanjang 65.000 km diramalkan dan kemudian dikukuhkan.

1957 – 1958          Penelitian Oseanografi di tiga lautan utama dengan mendirikan 30 stasiun pengamat dan 80 kapal peneliti.

1985                            Nautilus, Kapal selam A.S. berlayar di bawah es ke kutub utara

1960                            Jacque Piccard dan Don Walsh turun ke Mariana Trench.

1963                           Kapal selam Triesta menyelam hingga 2.650 m di Atlantik.

1966                          Proyek pemboran laut jeluk mulai menghasilkan data yang mendukung teori hanyutan benua.
2004                    Tsunami maha dahsyat di Aceh yang disebabkan oleh gempa tektonik dasar laut, menewaskan lebih dari 125 ribu orang di Aceh Indonesia, Malaysia, Thailand, Bangladesh, India, dan Sri Langka. 

Di Indonesia, Penelitian Oseanografi yang perama dilakukan oleh Koningsbenser dengan mendirikan Lab. Perikanan di Jakarta (1904). Laboratorium tersebut yang akhirnya menjadi lembaga oseanografi nasional (LON) LIPI di Jakarta.

Minggu, 19 Februari 2012

Laporan Avertebrata Air

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Avertebrata air adalah hewan air yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan pencernaannya terletak dibawah saluran pencernaan. Avertebrata air tebagi menjadi delapan filum yaitu: Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca, Plathyhelmanthes, Nemalthelminthes, annelida dan Anthropoda.
Porifera adalah hewan yang tubuhnya berpori-pori. Hewan ini berfungsi sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan kedalam tubuh. Hewan ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang. Semuanya hidup melekat (sessile)  pada substrat keras. Terdiri dari empat kelas: Hexactinellida Demospongiae Calcarea Sclerospongiae
Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Coelenterata terdiri dari 3 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa Anthozoa.
Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Jika meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Hewan ini tidak ada yang parasit. Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Echinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu : Echinoidea, Asteroidea, Crinoidea, Ophiuroidea, dan Holothuroidea.
Mollusca merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya. Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan. Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Mollusca terbagi 3 kelas yaitu : Pelecypoda.

1.2Tujuan
1. Untuk melatih dalam mengumpulkan data.
2. Untuk dapat mendefinisikan,Membedakan dan mengetahui jenis-jenis organisme laut antara fhylum yang satu dengan fhylum yang lain.
3. Agar mahasiswa dapat mempelajari kegiatan mngklasifikasikan dan Mengidentifikasikan suatu organisme yang berbeda dengan cara mencari,dan menyamakan dengan bentuk tubuh dan ciri-cirinya.

BAB II
LANDASAN TEORITIS

Porifera : Porifera atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Ciri-ciri morfologinya antara lain : tubuhnya berpori (ostium), tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial. Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhanCiri-ciri anatominya antara lain : memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid, pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut. Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera ( Boen s dan Wisnu,1990:35).
Phylum Echinodermata : Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut. Hewan Echinodermata adalah komponen komunitas bentik di lamun yang lebih menarik dan lebih memiliki nilai ekonomi. Lima kelas echinodermata ditemukan pada ekosistem lamun di Indonesia. Dibawah ini urutan Echinodermata secara ekonomi : 1. Holothuroidea (timun laut atau teripang); 2. Echinoidea (bulu babi); 3. Asteroidea (Bintang laut); 4. Ophiuroidea (Bintang Laut Ular); 5. Crinoidea . Dari lima kelas yang ada, Echinoidea adalah kelompok yang paling penting di ekosistem lamun karibia, karena mereka adalah kelompok pemakan yang utama (Boen s dan Wisnu,1990:120).
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut.Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali ( Adrian,1998:112).
Phylum Coelenterata : Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Coelenterata terdiri dari 3 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa Anthozoa. Struktur tubuhnya simetri radial, tanpa kepala dan tanpa segmentasi, terdiri atas 2 lapis sel, epidermis dan gastrodermis yg antara keduanya terdapat mesoglea dan pada kedua atau salah satunya terdapat nematosisMempunyai kerangka dari zat kapur, zat tanduk atau tanpa kerangkaMulut dikelilingi tentakel yang berhubungan dengan ruang pencernaan yang dapat bercabang-cabang atau terbagi oleh septa, tanpa dubur, tanpa darah, alat respirasi dan ekskresiSistem saraf tidak terpusat Dua bentuk hidup : Polip, seperti tabung, satu ujung terbuka dan yang lain melekat, mulut dikelilingi oleh tentakel. Medusa, berenang bebas, bentuk spt payung, tepi mempunyai tentakel, mulut menonjol di tengah di daerah cekungan bawah (Adrian,1998:254).
Phylum Mollusca : Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.( Kikuchi dan JP Calumpong,1983:334)


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
3.1.1 Data Sampel

-Tripang
Filum                   : Echinodermata
Genus                  : Holothuria
Spesies               : Holothuria atra

-Bintang Laut
Filum                   : Echinodermata
Genus                  : Linckia
Spesies               : Linckia laevigata

-Lili Laut
Filum                   : Echinodermata
Genus                  : Comantha
Spesies               : Comanthina sp.

-Bulu Babi
Filum                   : Echinodermata
Genus                  : Diadema
Spesies               : Diadema setosum

-Timun Laut
Filum                   : Echinodermata
Genus                  : Opheodesoma
Spesies               : Opheodesoma grisea

-Cacing Laut   
Filium                  : Echinodermata
Genus                  : Phyllidia
Spesies               :Phyllidia varicosa

-Sponge            
Filum                   : Porifera
Genus                  : Xestopongia
Spesies               : Xestopongia sp.

-Trochus
Filum                   : Molusca
Genus                  : Tectus
Spesies               :Tectus niloticus

-Diplo Astrea
Filum                   : Coelenterata
Spesies               : Diplo astrea

-Acropora
Filum                   : Coelenterata
Genus                  : Acropora
Spesies               :Acropora sp.

-Porites
Filum                   : Coelenterata
Genus                  : Porites
Spesies               : Porites masyif

-Porites
Filum                   : Coelenterata
Genus                  : Porites
Spesies               : Porites Branching

-Cycloseris
Filum                   : Coelenterata
Genus                  : Cycloseris
Spesies               : Cycloseris sp.

-Pocillopora
Filum                   : Coelenterata
Genus                  : Pocillopora
Spesies               : Pocillopora sp.

-Favia
Filum                   : Coelenterata
Genus                  : Favia
Spesies               : Favia sp.

-Cangkang Triton
Filum                   : Moluska
Genus                  : Chocoreus
Spesies               : Chcoreus ramosus

4.2  Penyelesaian
                Hewan Echinodermata banyak didapati di dasar lautan hidupnya adalah dengan cara menempel pada substrat. Hewan Echinodermata adalah hewan yang berduri pada seluruh tubuhnya. Dan hewan ini banyak yang berbahaya jika kotak langsung dengan tubuh manusia. Hewan Echinodermata yang kami dapati antara lain : Bintang Laut, Lili Laut, Tripang, Buluh Babi, Timun Laut dan cacing laut.
Yang pertama akan dibahas adalah Bintang Laut, hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Dipermukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai kira-kira 1-2 m. Ciri lainya adalah alat organ tubuhnya bercabang keseluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral).Kemudian Lili Laut,Hewan ini berbentuk seperti bunga lili dan berduri halus.Biasanya ditemui dalam kedalaman 3 M.Hidupnya menempel pada porites.Seterusnya kami juga mendapat Tripang,Hewan ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Pada Buluh Babi Hewan ini Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng.Dan yang terakhir yaitu timun Laut,Hewan ini bercorak belang-belang sangat mirip dengan timun Laut makanya sering disebut timun laut.Gerakan hewan ini dengan berkontraksi semua tubuhnya.Hewan ini biasanya ditemukan pada kedalaman 3 m.Hewan ini berhabitat di dasar laut.
                Hewan Moluska yang kami dapati adalah Trokhus dan Cangkang Triton.Hewan moluska adalah hewan yang lunak.kebanyakan dari hewan ini memiliki cangkang yang terbuat dari zat kapur.
Untuk hewan jenis Trokhus,Hewan ini hidup pada kedalaman 2 m.Habitat nya didasar Laut.Hewan ini mempunyai cangkang untuk menjadi tempat berteduh untuknya.Pada hewan Cangkang triton,Hewan ini juga mempunyai cangkang untuk tempat berteduhnya,Hewan ini biasa hidup pada kedalaman 1-2m.Habitat hewan ini adalah pada dasar laut.
        Hewan Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.
Coelenterata yang kami temukan adalah Favia, DiploAstrea, Cycloseris, Porites, Acropora, Pocillopora. Pada hewan favia, hewan ini hidup pada kedalaman rata-rata 1-2 m.Habitat hidupnya menempel pada substrat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan    
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan bahwa Phylum  Echinodermata : Echinodermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima bagian yang bersimetris tubuh simetri radial.
·         Porifera adalah spons atau hewan berpori pada filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
·          Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral.
·         Coelenterata adalah hewan berongga,disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang.
·         Echinodermata yang kami dapati adalah Bintang Laut,Lili Laut,Tripang,Buluh Babi,Timun Laut dan cacing laut.
·         Porifera yang kami dapati adalah Sponge.
·         Coelenterata yang kami dapati adalah Favia,DiploAstre ,Cycloseris,Porites, Acropora,Pocillopora.
·         Moluska yang kami dapati adalah Trokhus dan Cangkang Triton.
·         Pada pengenceran digunakan rumus K1V1 = K2V2
5.2 Saran
Saran dari kami,agar asisten lebih menjelaskan cara mengawetkan sampel agar mengurangi busuknya sampel tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Hartog, C.den. 1970. Seagrass of the world, North-Holland Publ.Co; Amesterdam
Himarin,Adrian.1998.Invertebrata Air,Redmaja karya; Bandung
Kikuchi dan JP Calumpong. 1983. Sea Grass From the Philipines