BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Avertebrata air adalah hewan air yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan pencernaannya terletak dibawah saluran pencernaan. Avertebrata air tebagi menjadi delapan filum yaitu: Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca, Plathyhelmanthes, Nemalthelminthes, annelida dan Anthropoda.
Porifera adalah hewan yang tubuhnya berpori-pori. Hewan ini berfungsi sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan kedalam tubuh. Hewan ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang. Semuanya hidup melekat (sessile) pada substrat keras. Terdiri dari empat kelas: Hexactinellida Demospongiae Calcarea Sclerospongiae
Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Coelenterata terdiri dari 3 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa Anthozoa.
Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Jika meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Hewan ini tidak ada yang parasit. Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Echinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu : Echinoidea, Asteroidea, Crinoidea, Ophiuroidea, dan Holothuroidea.
Mollusca merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya. Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan. Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Mollusca terbagi 3 kelas yaitu : Pelecypoda.
1.2Tujuan
1. Untuk melatih dalam mengumpulkan data.
2. Untuk dapat mendefinisikan,Membedakan dan mengetahui jenis-jenis organisme laut antara fhylum yang satu dengan fhylum yang lain.
3. Agar mahasiswa dapat mempelajari kegiatan mngklasifikasikan dan Mengidentifikasikan suatu organisme yang berbeda dengan cara mencari,dan menyamakan dengan bentuk tubuh dan ciri-cirinya.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Porifera : Porifera atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Ciri-ciri morfologinya antara lain : tubuhnya berpori (ostium), tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial. Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhanCiri-ciri anatominya antara lain : memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid, pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut. Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera ( Boen s dan Wisnu,1990:35).
Phylum Echinodermata : Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut. Hewan Echinodermata adalah komponen komunitas bentik di lamun yang lebih menarik dan lebih memiliki nilai ekonomi. Lima kelas echinodermata ditemukan pada ekosistem lamun di Indonesia. Dibawah ini urutan Echinodermata secara ekonomi : 1. Holothuroidea (timun laut atau teripang); 2. Echinoidea (bulu babi); 3. Asteroidea (Bintang laut); 4. Ophiuroidea (Bintang Laut Ular); 5. Crinoidea . Dari lima kelas yang ada, Echinoidea adalah kelompok yang paling penting di ekosistem lamun karibia, karena mereka adalah kelompok pemakan yang utama (Boen s dan Wisnu,1990:120).
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut.Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali ( Adrian,1998:112).
Phylum Coelenterata : Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Coelenterata terdiri dari 3 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa Anthozoa. Struktur tubuhnya simetri radial, tanpa kepala dan tanpa segmentasi, terdiri atas 2 lapis sel, epidermis dan gastrodermis yg antara keduanya terdapat mesoglea dan pada kedua atau salah satunya terdapat nematosis, Mempunyai kerangka dari zat kapur, zat tanduk atau tanpa kerangka, Mulut dikelilingi tentakel yang berhubungan dengan ruang pencernaan yang dapat bercabang-cabang atau terbagi oleh septa, tanpa dubur, tanpa darah, alat respirasi dan ekskresi, Sistem saraf tidak terpusat Dua bentuk hidup : Polip, seperti tabung, satu ujung terbuka dan yang lain melekat, mulut dikelilingi oleh tentakel. Medusa, berenang bebas, bentuk spt payung, tepi mempunyai tentakel, mulut menonjol di tengah di daerah cekungan bawah (Adrian,1998:254).
Phylum Mollusca : Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.( Kikuchi dan JP Calumpong,1983:334)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
3.1.1 Data Sampel
-Tripang
Filum : Echinodermata
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria atra
-Bintang Laut
Filum : Echinodermata
Genus : Linckia
Spesies : Linckia laevigata
-Lili Laut
Filum : Echinodermata
Genus : Comantha
Spesies : Comanthina sp.
-Bulu Babi
Filum : Echinodermata
Genus : Diadema
Spesies : Diadema setosum
-Timun Laut
Filum : Echinodermata
Genus : Opheodesoma
Spesies : Opheodesoma grisea
-Cacing Laut
Filium : Echinodermata
Genus : Phyllidia
Spesies :Phyllidia varicosa
-Sponge
Filum : Porifera
Genus : Xestopongia
Spesies : Xestopongia sp.
-Trochus
Filum : Molusca
Genus : Tectus
Spesies :Tectus niloticus
-Diplo Astrea
Filum : Coelenterata
Spesies : Diplo astrea
-Acropora
Filum : Coelenterata
Genus : Acropora
Spesies :Acropora sp.
-Porites
Filum : Coelenterata
Genus : Porites
Spesies : Porites masyif
-Porites
Filum : Coelenterata
Genus : Porites
Spesies : Porites Branching
-Cycloseris
Filum : Coelenterata
Genus : Cycloseris
Spesies : Cycloseris sp.
-Pocillopora
Filum : Coelenterata
Genus : Pocillopora
Spesies : Pocillopora sp.
-Favia
Filum : Coelenterata
Genus : Favia
Spesies : Favia sp.
-Cangkang Triton
Filum : Moluska
Genus : Chocoreus
Spesies : Chcoreus ramosus
4.2 Penyelesaian
Hewan Echinodermata banyak didapati di dasar lautan hidupnya adalah dengan cara menempel pada substrat. Hewan Echinodermata adalah hewan yang berduri pada seluruh tubuhnya. Dan hewan ini banyak yang berbahaya jika kotak langsung dengan tubuh manusia. Hewan Echinodermata yang kami dapati antara lain : Bintang Laut, Lili Laut, Tripang, Buluh Babi, Timun Laut dan cacing laut.
Yang pertama akan dibahas adalah Bintang Laut, hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Dipermukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai kira-kira 1-2 m. Ciri lainya adalah alat organ tubuhnya bercabang keseluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral).Kemudian Lili Laut,Hewan ini berbentuk seperti bunga lili dan berduri halus.Biasanya ditemui dalam kedalaman 3 M.Hidupnya menempel pada porites.Seterusnya kami juga mendapat Tripang,Hewan ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Pada Buluh Babi Hewan ini Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng.Dan yang terakhir yaitu timun Laut,Hewan ini bercorak belang-belang sangat mirip dengan timun Laut makanya sering disebut timun laut.Gerakan hewan ini dengan berkontraksi semua tubuhnya.Hewan ini biasanya ditemukan pada kedalaman 3 m.Hewan ini berhabitat di dasar laut.
Hewan Moluska yang kami dapati adalah Trokhus dan Cangkang Triton.Hewan moluska adalah hewan yang lunak.kebanyakan dari hewan ini memiliki cangkang yang terbuat dari zat kapur.
Untuk hewan jenis Trokhus,Hewan ini hidup pada kedalaman 2 m.Habitat nya didasar Laut.Hewan ini mempunyai cangkang untuk menjadi tempat berteduh untuknya.Pada hewan Cangkang triton,Hewan ini juga mempunyai cangkang untuk tempat berteduhnya,Hewan ini biasa hidup pada kedalaman 1-2m.Habitat hewan ini adalah pada dasar laut.
Hewan Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.
Coelenterata yang kami temukan adalah Favia, DiploAstrea, Cycloseris, Porites, Acropora, Pocillopora. Pada hewan favia, hewan ini hidup pada kedalaman rata-rata 1-2 m.Habitat hidupnya menempel pada substrat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan bahwa Phylum Echinodermata : Echinodermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima bagian yang bersimetris tubuh simetri radial.
· Porifera adalah spons atau hewan berpori pada filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
· Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral.
· Coelenterata adalah hewan berongga,disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang.
· Echinodermata yang kami dapati adalah Bintang Laut,Lili Laut,Tripang,Buluh Babi,Timun Laut dan cacing laut.
· Porifera yang kami dapati adalah Sponge.
· Coelenterata yang kami dapati adalah Favia,DiploAstre ,Cycloseris,Porites, Acropora,Pocillopora.
· Moluska yang kami dapati adalah Trokhus dan Cangkang Triton.
· Pada pengenceran digunakan rumus K1V1 = K2V2
5.2 Saran
Saran dari kami,agar asisten lebih menjelaskan cara mengawetkan sampel agar mengurangi busuknya sampel tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hartog, C.den. 1970. Seagrass of the world, North-Holland Publ.Co; Amesterdam
Himarin,Adrian.1998.Invertebrata Air,Redmaja karya; Bandung
Kikuchi dan JP Calumpong. 1983. Sea Grass From the Philipines
Tidak ada komentar:
Posting Komentar