BAB 1
PENDAHULUAN
Oceanography is the study
of the marine environment, requires special perspective
(Peter K.Weyll, 1970). Beberapa ilmuwan memberikan pengertian yang berlainan
mengenai oseanografi, walaupun seeara universal arti dan maksudnya sama. Oseanografi
dalam bahasa Inggris tertulis oceanography. Ocean berati lautan, graphy berarti deskripsi._Jelaslah maknanya,
oseanograti berarti ilmu yang mempelajari deskripsi lautan.
Ven
Te Chow, memberikan pengertian bahwa oseanografi lebih menekankan pada hal-hal
yang berkaitan dengan deskripsi lautan. Menurut pendapatnya, secara keseluruhan
studi tentang laut atau lautan lebih tepat disebut oseanologi, sekaligus bukan
hanya mempelajari deskripsinya saja tetapi juga hal-hal yang bersifat teknis
dan mekanisme lautan. Ven Te Chow dalam uraiannva tidak menyinggung masalah
yang berkaitan dengan geologi dan gomorologi dasar lautan. Lain lagi dengan
pendapat Sverdrup maupun King. Secara terperinci mereka berpendapat bahwa
oseanografi adalah ilmu yang mempelajari sitat fisis, kimia, biologi, laut, gerak
lautan serta hal yang berkaitan dengan geologi dan geomorfologi dasar lautan.
Dari
pendapat beberapa ahli tersebut menggambarkan oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari deskripsi laut dari segi fisik, kimia, biologi,
geologi dan gemorfologi dasar lautan.
Dari
pendapat para ahli tersebut menggambarkan bahwa oseanografi adalah suatu ilmu
yang mempelajari deskripsi laut dari segi fisik,kimia,biologi,geologi serta
efek-efek yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh laut atau lautan.
Oseanografi
sebagai ilmu pengetahuan yang relatif baru tidak berdiri sendiri. Secara umum
oseanografi dapat dibagi menjadi beberpa cabang, walupun masing-masing tidak
berdiri sendiri. Cabang-cabang ilmu tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lain. Berbagai literatur menyebutkan bahwa oseaongrafi dapat dikategorikan
menjadi empat bagian,yaitu:
1.
Geologi Oseanografi
2.
Fisika Oseanografi
3.
Kimia Oseanografi
4.
Biologi Oseanografi
Mempelajari
oseanografi juga mempelajari bagian-bagian Klimatologi, Kosmografi, Geologi,
Geomorfologi, Biologi, Kimia dan sebagainya.
|
|
Tujuan mempelajari oseanografi :
Bagi
bangsa Indonesia mempelajari laut adalah hal sangat tepat. Hal tersebut
dikarenakan negara Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas laut jauh lebih luas
dari daratannya_. Masih banyak sumber
daya alam laut yang belum tereksploitasi karena keterbatasan ilmu,teknogi dan
dana. Sumber daya yang telah dan belum
tereksploitir antara lain :
1.
Sumber-sumber mineral; garam, mangaan,
nikel timah, minyak bumi, gas alam,dan karang-karang laut.
2.
Sumber biologi,ikan ,rumput,dan lain-lain.
3.
Sumber sarana transportasi.
4.
Sumberdaya untuk
membangkitkan listrik
5.
Dan banyak lagi sumber
daya lainya.
Adapun tujuan mempelajari
laut tersebut antara lain:
1. Untuk
mengetahui sumber-sumber alam khususnya mineral.
2. Untuk
mengetahui lokasi-lokasi paling banyak dan paling baik dari sumber-sumber
biologi.
3. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk dan proses dasar laut dalam hubungannya untuk
mempelajari geoteknik dan geotektonik dalam usaha penengahan korban yanng
lebih besar karena beneana alam gempa bumi.
4. Untuk
mengetahui pergerakan air laut untuk keperluan pelayaran baik Baik sipil maupun
militer.
5. Dan
tujuan praktis yang lain.
Laut
dan lautan
Di bumi ini ada beberapa lautan, diantaranya
ada tiga lautan utama. Di samping lautan masih banyak laut-laut
yang bertebaran di mana-mana. Dimanakah perbedaan antara laut dan lautan?
Lautan
dapat dikatakan sebagai suatu tubuh air yang mendiami cekungan sangat besar yang berada di
beberapa bagian bumi. Beberapa lautan yang ada di bumi ini adalah Lautan
Fasiiik, Lautan Atlantik dan Lautan Hindia.
Bagaimana
dengan laut? dengan sendirinya kawasan perairan asin selain lautan adalah laut,
yaitu tubuh air asin yang mendiami cekungan tertentu. Contohnya adalah L. Mediteran,
L. Merah, L. Hitam, L. China Selatan, L. Jawa dan sebagainya.
a. Lautan Pasifik
Pasifik dapat diartikan sebagai tempat yang
tenang,damaidan teduh. Oleh karenanya
lautan tersebut dalam bahasa
Indonesia dinamakan juga Lautan Teduh.
Lautan Pasifik memiliki beberapa kelebihan antara lain terluas, terdingin dan
terdalam. Menurut hossina Lautan Pasifik mempunyai luas 165.246 juta km² volume
707.555 juta km3 dan kedalaman rata-rata sebesar 4.282 meter,
dalam sejarahnya, Pasifik diketemukan pertama kali oleh Vasco Nunes de Bolboa
(1513) yang mengadakan penjelajahan lintas darat melalui tanah genting Panama. Oleh
karena itu dia menjadi orang Eropa pertama yang meninjau kawasan Pasifik.
b. Lautan Atlantik
Diantara tiga lautan utama maka Atlantik
ialah yang paling dangkal (3.926 meter). Lautan Atlantik disebut juga, pada
mulanya lautan yang terbentang di luar peta dunia. Lautan ini dibatasi oleh
Lautan Hindia pada 20° BT aan 67° BB. Di samping itu juga
dibatasi oleh benua Amerika, Eropa dan Afrika. Orang pertama yang melakukan
penyeberangan pada tahun 1003 dan melakukan
pendaratan pertama di Atlantik adalah
c.
Latan Hindia
Batas-batas kontinennya antara
lain Semenanjung Arab, Anak benua
Asia(India), kepulauan Indonesia dan Australia serta Afrika. Luas Lautan Hindia
73.443juta km2 dengan kedalaman rata-rata 3.963meter. Di bagian selatan dibatasi oleh Antartika. Dalam sejarahnya Lautan Hindia telah dipergunakan untuk pelayaran terutama di
bagian tepi benua. Di samping ketiga lautan utama tersebut masih ada Antartika
dekat kutup selatan Antartika dekat kutub utara. Keduanya boleh disebut lautan
tetapi banyak juga yang menyebut laut saja karena
tidak ter1alu luas .
Sejarah Oseanografi
Oseanograti
dalam sejarahnya dapat dikatakan sudah berkembang sejak ribuan tahun sebelum
masehi, tetapi perkembangan ilmu ini cukup pesat sejak awal abad XX bersamaan
dengan meletusnya perang dunia.
Cerita
mengenai banjir Nabi Nuh, adalah salah satu contoh bahwa manusia sudah mengenal
lautan ribuan tahun yang lalu. Catatan-catatan sejarah juga menunjukkan betapa
orang sudah tertarik dengan laut. Berikut ini adalah catatan-catatan penting
dalam sejarah kelautan berdasar beberapa literatur terutama menurut Leonard
Engle dan Sahala Hutabarat.
Sebelum Masehi Peristiwa-peristiwa
Kelautan
2000 - 1000 Bangsa
Punisia, pelaut di dunia, mempelajari Laut Tengah, L. Merah L. Arab, India, dan
menemukan Kanari dan Skili.
590 Raja
Mesir Neko mengirim orang Punisia pada pelayaran besar pertama mengelilingi
Afrika.
400 Tiga
benua besar : Eropa, ”Libia” , Asia, dilukiskan berbatasan dengan tiga samudera besar Mare
Atlanticum, Mare Australe, Mare Erytracum pada sebuah peta buatan Herodietus.
325 Pytheas,
ahli astronomi dan geografi bangsa Yunani melakukan pelayaran ilmiah pertama
penjelajahan laut, Dalam pelayarannya ia menggunakan ukuran astronomi untuk
menentukan garis lintang.
100 Posidonius,
seorang filosof aliran Stoa, melakukan pelayaran ilmiah ke Spanyol untuk
menentukan apakah matahari berdesis waktu terbenam di Samudera Atlantik. Orang
pertama yang menduga laut jeluk di Sardinia sedalam 1829 meter. Dia juga mengukur
pasang surut di Lautan Atlantik.
54 BC-30 AD Seneca, orang Romawi pertama yang
mengemukakan siklus Hidrologi, yaitu air berasal dari penguapan air laut
kemudianmembentuk awan, lalu timbul hujan, mengalir di sungai terus masuk
ke laut.
Masehi
127 – 141 Ptolomeus, memperkembangkan teori tentang alam semesta dengan bumi sebagai bulatan.
Teori tersebut sebagai sumbangan paling tinggi bagi oseanografi sampai abad
penjelajahan.
650 Piets dan Colt mengunjungi Iceland
914 Masudi,
ahli sejarah dan geografi Arab, mencatat asas-asas tentang penguapan, hujan,
dan sebab-sebab salinitas laut.
932 Eric,
menyeberangi selat Davis dari Tanah Hijau ke Kanada.
1003 Viking
Leif Ericson menyeberangi Atlantik dan mendarat di Amerika Utara.
1100-1300 Sambil
berlayar mengikuti bintang dan migrasi burung, bangsa Polinesia mengarungi
Pasifik dan bermukim di kepulauan Hawaii, Solomon dan Selandia Baru.
1292 Setelah
tujuh belas tahun di negeri China, Marcopolo pulang ke Eropa dengan armada 1
kapal, melalui Sumatera Srilangka, dan Venesia.
1416 Pangeran
Henry dari Portugal mendirikan Sekolah Pelayaran di Sagres dan membuka abad
agung penjelajahan laut.
1420 Prince
Henry menginstruksikan agar orang Portugis di beri pelajaran navigasi.
1488 Bartolomeus
Diaz berlayar mengintari ujung selatan Afrika, orang pertama yang memasuki
lautan Hindia.
1496 Vasco
de Gama mengelilingi Afrika ke India.
1492 Colombus
berangkat mencari India melalui Laut Barat dan mendarat di beberapa tempat di
Amerika yang disangkanya tepi Asia Timur.
1499-1501 Amerigo
Vespucci melakukan penjelajahan 10.000 km sepanjang pantai Amerika Selatan.
1513 Vasco
Nunes de Balboa, mencari Asia berlayar mengelilingi Amerika Selatan. Ia dan
sebagian anak buahnya mati terbunuh, tetapi Juan de Cano mengarungi lautan
Hindia dan melengkapi pelayaran mengelilingi bumi yang pertama.
1521 F. Mejethause mencapai Filipina
1532 Sabartian del Cano
mencapai Spanyol mengelilingi dunia.
1576 Martin
Frobisher mencoba menemukan lintasan barat laut ke timur melalui Afrika.
1585 Gerardus
Mecartor merencanakan peta-peta dengan metode proyeksi dan mulai menghimpun
sebuah atlas dunia berisi peta-peta dunia.
1594 Pelaut
Belanda Willems Barens tiga kali mencoba menemukan lintasan timur laut ke India
tanpa hasil, tetapi menemukan kepulauan Spitabergen.
1609 Henry
Hudson melanjutkan perjalanan mencari lintasan utara dan berlayar mudik di
Sungai Hudson kemudian masuk Teluk Hudson.
1616 William
Baffin berlayar melalui Teluk Baffin, ia yakin tidak ada lintasan Barat Laut
yang bebas es.
1642 Abel
Tasman, orang Belanda mengelilingi Australia membuktikan kawasan itu bukan
bagian benua selatan. Ia juga menemukan Tasmania dan Selandia Baru.
1687 Issac
Newton membuktikan adanya gerak pasang surut Samodra dengan bulan.
1737 Kehancuran
yang paling menakutkan akibat glombang seismik terjadi di Teluk Benggala.
1768-1776 Nahkoda James Cook melakukan eksperimen ilmu
pengetahuan modern dalam rangka penjelajahan samodra. Ia menetapkan batas-batas
dunia seluruh samodera terbesar di dunia dan orang pertama yang menyebrangi
Lingkaran Antartika dan orang pertama yang mengukur suhu di bawah permukaan samodera,
sekaligus mengukur angin dan arus, meletakkan pulau-pulau di pasifik selatan.
1769 Benjamin Franklin, wakil
direktur umum pos jajahan Inggris, menggunakan pengukuran suhu serta pengamatan
warna air untuk melacak arus teluk dan yang pertama pembuat peta arus.
1772 Antoine Lavoiser,
ahli kimia Perancis melakukan analisis kuantitatif yang pertama tentang air
laut.
1790-1830 James Renneli, ahli geografi
Inggris merintis studi ilmiah tentang angin dan arus, dan studi menyeluruh
mengenai arus-arus samodera Atlantik yang pertama.
1795 Departemen Angkatan
laut Inggris memulai suatu peninjauan pantai-pantai di dunia, ini merupakan
pendahuluan terhadap pemandu-pemandu Departemen Angkatan Laut Modern.
1802 Pelapor zaman Modern
dalam pelayaran, Nathaniel Bowditch menerbitkan The American Practical Navigator, sementara orang Inggris membuat
kronometer pertama untuk pelayaran.
1818 Sir John Ross
membuat “pengeruk laut jeluk” untuk mengangkat endapan lumpur tempat
ditemukannya cacing dari kedalaman 1000 depa (-1,829 m).
1837 Charles Darwin
mengungkapkan teorinya tentang terumbu koral.
1841 Edward Forbes
merintis penggunaan kapal keruk untuk studi ilmiah mengenai perairan dangkal.
1845 Sir John Franklin
tersesat sewaktu melintas (mencari lintasan) Barat Laut, akhirnya lintasan
tersebut ditemukan juga.
1864 Svend Foyn orang
Norwegia menemukan harpun dan industri paus modern pun mulailah.
1866 Ernst Haeckel, ahli
biologi Jerman membagi organisme laut menjadi dua kelompok yakni nekton
(organisme laut bebas) dan bentos (organisme dasar laut). Viktor Hensen ahli biologi
Jerman menambahkan kelompok ketiga plankton (bukan perenang bebas).
1872 Anton Dohrn
mendirikan pusat biologi laut pertama di Napoli Italia, untuk studi kehidupan
laut, yang mendorong bangsa lain untuk membuka institut Osenografi.
1872 – 1875 Abad Oseanografi modern mulai
ketika ekspedisi kapal Chellenger yang dipimpin Sir Charles Wyville Thomson.
1879 A.E. Nordenskjod
Baron Swedia menemukan lintasan laut ke Pasifik ketika ia berlayar dari
Norwegia melalui selat Bering ke Jepang.
1883 Ledakan gempa
terbesar pada jaman modern di gunung Krakatau.
1893 – 1898 Fridtjot Nansen, seorang
penjelajah bangsa Norwegia sengaja mengandaskan kapalnya dalam tudung es kutub
untuk membuktikan adanya Samodera Artika dan tidak adanya daratan.
1903 Penjelajah Norwegia
Roald Amundsen orang pertama menempuh lintasan Barat Laut.
1872 – 1878 Ekspedisi Kapal Gazelle
1886 – 1876 Ekspedisi Kapal Vitiaz
1925 – 1927 Ekspedisi Kapal Mateor
1899 – 1900 Ekspedisi Sibolga di Indonesia
1929 – 1930 Ekspedisi Kapal Snellius di
Indonesia, kemudian ekspedisi tersebut diulang lagi ditempat yang sama pada
tahun 1984
1951 Ekspedisi yang
dilakukan di Indonesia adalah ekspedisi yang dilakukan oleh Kapal Galathea di
perairan Asia Tenggara.
1911 Roald Amundsen
mencapai kutub Selatan
1927 Sir Hubert Wilkins,
mengadakan pendugaan kedalaman yang terdalam di laut Afrika sedalam 5.144 m.
1934 Otis Barton dan
William Beebe mencapai kedalaman 423 m dalam sebuah bola selam.
1945 Borje Kullenburg,
ahli oseanografi, memperkembangkan sebuah torak penghisap teras tanah sampai
sedalam 20 m menembus dasar samudera.
1947 Dr.Maurice Ewing
mulai membuat peta sistematis tentang topografi dasar laut Atlantik utara
dengan memakai penduga kedalaman laut jeluk yang modern.
1947 Ekspedisi laut jeluk
dari Swedia menjelajahi dasat Samudra Atlantik dan setelah menemukan perbedaan
tinggi rendah yang ekstrim, dibantahnya semua teori tentang kedataran dasar
Samudra.
1950 Penyempurnaan tabung
zat asam memungkinkan para ahli geologi menjelajahi pinggiran-pinggiran dangkal
samudera pada kedalaman kurang dari 60 m.
1950 – 1957 Ekspedisi Denmark dilaut jeluk
mengambil contoh lumpur dari kedalaman 10.060 m di parit Philipina, dan
terbukti ada organisme dalam parit-parit terdalam.
1950 – 1958 Institut Oseanografi Scripps
melakukan pendugaan kedalaman laut sebanyak 300.000 kali dalam suatu program
pemetaan dasar pasifik.
1952 Penyelidikan
besar-besaran yang pertama terhadap terumbu koral dijalankan oleh tugas I A.S.
dalam rangka persiapan menguji bom.
1956 adanya pegunungan
bawah laut yang terpanjang didunia. Pematang tengah samudera sepanjang 65.000
km diramalkan dan kemudian dikukuhkan.
1957 – 1958 Penelitian Oseanografi di tiga
lautan utama dengan mendirikan 30 stasiun pengamat dan 80 kapal peneliti.
1985 Nautilus, Kapal
selam A.S. berlayar di bawah es ke kutub utara
1960 Jacque Piccard dan
Don Walsh turun ke Mariana Trench.
1963 Kapal selam Triesta
menyelam hingga 2.650 m di Atlantik.
1966 Proyek pemboran laut
jeluk mulai menghasilkan data yang mendukung teori hanyutan benua.
2004 Tsunami maha dahsyat
di Aceh yang disebabkan oleh gempa tektonik dasar laut, menewaskan lebih dari
125 ribu orang di Aceh Indonesia, Malaysia, Thailand, Bangladesh, India, dan
Sri Langka.
Di Indonesia, Penelitian Oseanografi yang perama dilakukan oleh
Koningsbenser dengan mendirikan Lab. Perikanan di Jakarta (1904). Laboratorium
tersebut yang akhirnya menjadi lembaga oseanografi nasional (LON) LIPI di
Jakarta.